Mungkin saja, kasus pemerkosaan ini tidak akan pernah terungkap, jika Tersangka Up tidak cemburu terhadap suami Ayu, sebut saja namanya Budi (nama samaran). Karena kecemburunya inilah, hingga akhirnya kebusukan Tersangka Up terkuak kepermukaan. Sebulan terakhir ini Tersangka Up dengan muka tembok bermodalkan percaya diri berkali-kali mengirimi Short Message Service (SMS) ke Hp milik Budi. Bak gayung bersambut, Budi yang tidak ingin rumah tangganya hancur, dengan tenang meminta penjelasan untuk mengetahui kebenaran dari SMS yang dikirim oleh mertuanya tersebut kepada sang istri tercinta. Ayu yang saat ini sedang mengadung 2 bulan dari hasil pernikahannya dengan Budi, akhirnya membuka mulut. Kepada Budi, Ayu pun berterus terang dan menceritakan semua kehidupan kelam yang menjadi penderitaannya selama ini. Mendengar pengakuan langsung yang keluar dari mulut wanita yang baru 2 bulan dinikahinya ini, Budi akhirnya bisa menerima kenyataan pahit tersebut. Ketulusan hati Budi yang mau menerima segala kekurangan Ayu ini, tentunya bisa menjadi contoh bagi kita semua.
Karena tidak terima, dengan terus-menerus menerima teror dari sang mertua, walaupun hanya melalui layanan pesan singkat atau SMS, akhirnya Budi berhasil membujuk Ayu untuk melaporkan sang Ayah tirinya tersebut ke pihak Kepolisian setempat, Jum’at (6/5/2011) pekan lalu. Kepolisian Sektor Sanaman Mantikei, yang menerima laporan pengaduan dari Ayu tersebut, langsung bertindak cepat, dengan segera meringkus sang Ayah tiri yang waktu itu berada dirumahnya, di Jalan Tjilik Riwut RT.03 / RW. 01, Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan.
Kapolres Katingan AKBP Trisulastoto Prasetyo Utomo, SIK yang dikonfirmasi langsung melalui Kapolsek Sanaman Mantikei Ipda Junaldi oleh Humas Polres Katingan, Selasa (10/5/2011), mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini. Dalam waktu dekat pihaknya juga akan meminta keterangan dari dokter di RSUD Kasongan yang kapasitasnya sebagai Saksi Ahli. “Ayah kandung Korban juga akan kita minta keterangannya, termasuk seorang bidan kampung yang membantu persalinan yang pertama. Yang jelas kasus ini akan terus kita kembangkan,” terang Ipda Junaldi yang siang kemarin ditemui sedang berada di Polres Katingan.
Ketika disinggung kemungkinan akan dilakukannya tes psikologi terhadap Tersangka Up, Kapolsek Sanaman Mantikei ini langsung membantah hal tersebut. “Belum ada rencana kesana (untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Tersangka),” singkat Ipda Junaldi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar