Kronologis kecelakaan maut ini sendiri terjadi bermula ketika bus yang dikemudikan oleh Sarwani (47) berangkat dari Palangkaraya menuju Pangkalan Bun sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah hampir 2 jam perjalanan bus melintas di Jalan Tjilik Riwut Km. 1 arah Kasongan – Sampit yang kondisi jalannya saat itu memang berlubang dengan kedalaman antara 10 hingga 30 centimeter dengan kecepatan sekitar 40 Km/jam. Tiba-tiba dari arah bersamaan muncul sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter MX KH 6041 AJ warna perak yang dikemudikan oleh Sufebriyanto (23) berboncengan dengan korban Sutilah dan berusaha menyalip bus Logos tersebut. Mungkin karena Sufebriyanto tidak mengetahui kalau didepannya terdapat sebuah lubang yang cukup dalam, hingga akhirnya sepeda motor tersebut langsung menghamtam lubang didepannya, hingga akhirnya Sufebriyanto terpental bersama dengan sepeda motornya ke posisi kanan jalan, sementara sang ibu terlempar tepat ditengah jalan. Mungkin karena jaraknya yang sangat terlalu dekat, hingga akhirnya tubuh Sutilah terlindas ban bagian belakang bus hingga tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
Berdasarkan pengakuan Sufebriyanto atau yang sering disapa Febri ini, kepada Humas Polres Katingan ketika ditemui di kamar jenazah RSUD Kasongan, Sabtu (14/5/2011) malam, mengatakan dirinya dan ibu kandungnya tersebut saat itu berencana pergi ke Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur. Ketika itu dirinya berusaha menyalip sebuah bus yang berada didepannya. Dirinya sama sekali tidak mengetahui kalau jalan didepannya tersebut ternyata berlubang. Karena jarak lubang yang sudah terlalu dekat hingga dirinya tidak dapat menghindar lagi dan langsung menabrak lubang tersebut. Febri sendiri mengaku, dirinya dan sepeda motor yang dikemudikannya saat itu langsung terlempar ke posisi kanan jalan, sementara ibu kandungnya terjatuh tepat ditengah jalan. Seketika itu Febri langsung berteriak histeris melihat tubuh sang ibu yang telah melahirkan dirinya terlidas bus Logos. “Kejadiannya begitu cepat Pak, saat itu saya melihat langsung tubuh ibu tergilas ban bagian belakang bus itu,” ungkap Febri yang waktu itu juga mengalami luka pada bagian lutut kirinya kepada Humas Polres Katingan.
Tak berselang lama, petugas Kepolisian dari Polsek Katingan Hilir tiba dilokasi kejadian dan langsung membawa jenazah korban ke RSUD Kasongan, sedangkan sopir bus PO Logos langsung diamankan ke Sat Lantas Polres Katingan.
Sementara itu, Sarwani sang sopir bus Logos usai menjalani pemeriksaan oleh anggota unit Laka Sat Lantas Polres Katingan, menuturkan kalau dirinya tidak melihat kalau bus yang dikemudikannya tersebut akan diselip oleh sepeda motor, karena pandangannya saat itu hanya tertuju pada jalan didepannya. Dirinya baru mengetahui setelah mendengar suara benturan sepeda motor yang terjatuh, dan baru menyadari kalau bus yang dikemudikannya tersebut ada menabrak sebuah benda di ban bagian belakang. Saat itu, sopir langsung memarkirkan busnya sekitar 10 meter dari posisi tabrakan. “Saya sama sekali tidak tahu Pak, kalau bus saya mau disalip. Saya baru tahu ketika mendengar suara sepeda motor yang terjatuh dan ban belakang bus ada terganjal seperti menabrak sesuatu benda,” kata Sarwani kepada Humas Polres Katingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar