Kasongan (4/1) – Kejadian ini tidak patut di contoh, apalagi oleh remaja yang akan menginjak dewasa. Seperti kejadian di Desa Tumbang Hangei, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan ini, seorang kakek bernama Pak Punding (52) tewas secara mengenaskan, akibat ditusuk oleh seorang pemuda berinisial G (23) yang juga masih terhitung keluarga dari Korban sendiri. Peristiwa ini sendiri terjadi bertepatan dengan hari pertama di awal Tahun 2011, Sabtu (1/1), sekitar pukul 16.00 Wib.
Tusukan yang tepat mengenai bagian rusuk sebelah kiri Pak Punding (52) mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat kejadian, menurut keterangan beberapa saksi mata yang berada di tempat kejadian, menuturkan bahwa penusukan tersebut berlangsung cepat, walaupun saat itu Korban sempat melakukan perlawanan, namun Korban tidak bisa berkutik, sehingga dengan mudah G (23) melumpuhkan Pak Punding yang usianya lebih tua.
Kapolsek Katingan Tengah Iptu Masharsono, SH, yang mendapat laporan dari Sekdes Tumbang Hangei tentang peristiwa penusukan ini, langsung memerintahkan Kanit Reskrim Brigpol Susilo Purnomo dan anggota Polsek lainnya, untuk melakukan pengecekan dilapangan untuk memastikan kebenaran informasi penusukan hingga menewaskan Pak Punding ini.
“Saat ini tersangka G (23) sudah kita amankan di Kantor Polsek Katingan Tengah, guna dilakukan pemeriksaan, dan dilakukan pengembangan oleh penyidik kami, apakah ada orang lain yang turut terlibat, hasil pemeriksaan sementara, G (23) mengakui bahwa penusukan yang mengakibatkan Pak Punding tewas hanya dilakukannya sendirian, dan terhadap jenazah Pak Punding juga telah kita mintakan visum et repertumnya di Puskesmas Tumbang Samba, untuk kelengkapan berkas nantinya,” terang Kapolsek ketika dikonfirmasi oleh PID Polres Katingan.
Ditempat terpisah, G (23) yang diwawancarai oleh PID Polres Katingan, ketika selesai memberikan keterangannya kepada Kanit Reskrim Polsek Katingan Tengah Brigpol Susilo Purnomo di Sat Reskrim Polres Katingan, menjelaskan tentang kronologis hingga ia dengan tega menusuk kakak sepupunya ini, “Saya khilaf Pak, sebenarnya sore itu, Sabtu (1/1) sekitar pukul 15.45 WIB Pak Punding dulu yang memukul bahu kiri Saya tanpa ada alasan yang jelas, setelah dipukul, Saya langsung lari menuju warung yang jaraknya hanya sekitar 5 meteran dari tempat kami minum-minuman keras tersebut, diwarung itu Saya melihat ada sebilah pisau yang tergeletak, tanpa pikir panjang , Saya langsung mendatangi Pak Punding, ketika itu Saya langsung menendang dadanya, saat itu Pak Punding langsung jatuh ketanah, dan ketika mau bangun, Pak Punding Saya tendang sekali lagi didadanya, setelah itu barulah Saya tusuk bagian rusuk sebelah kirinya, kemudian pisau Saya tarik, tetapi justru tertinggal di tubuh Pak Punding, hanya gagang pisaunya saja yang ada di tangan Saya, kemudian gagang pisau itu langsung Saya buang, karena panik waktu itu Saya langsung menyelamatkan diri kerumah Sekretaris Desa, dan menceritakan kejadian yang sebanarnya,” terang pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai pendomping ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar